Bagaimana TBC dapat menular?
Penularan
TBC (Tuberkulosis) adalah infeksi bakteri yang dapat menular dari satu orang ke orang lain. Penularan TBC terjadi melalui berbagai cara yang melibatkan interaksi langsung dengan penderita. Untuk memahami lebih dalam mengenai cara penyebarannya, berikut adalah empat poin penting tentang bagaimana TBC dapat menular:
01.
Melalui Udara
Penularan terjadi ketika seseorang yang terinfeksi TBC aktif batuk, bersin, atau berbicara, dan melepaskan droplet kecil yang mengandung bakteri Mycobacterium tuberculosis ke udara.
Orang yang menghirup udara yang terkontaminasi droplet ini berisiko tertular TBC, terutama jika mereka berada dalam ruangan tertutup atau dalam jarak dekat dengan orang yang terinfeksi. Pencegahan penyebaran melalui udara sangat penting untuk mengurangi risiko penularan TBC.
02.
Kontak Dekat
Kontak dekat dengan seseorang yang memiliki Tuberkulosis (TBC) aktif meningkatkan risiko tertular penyakit ini. Kontak dekat biasanya terjadi di rumah, tempat kerja, atau lingkungan lain di mana orang yang terinfeksi dan orang yang sehat sering berinteraksi.
Karena TBC menular melalui udara, berada dalam jarak dekat atau berbagi ruang tertutup dengan penderita TBC aktif dapat menyebabkan penyebaran bakteri Mycobacterium tuberculosis. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengidentifikasi dan memantau orang-orang yang berisiko tinggi, seperti anggota keluarga atau rekan kerja, untuk mencegah penularan lebih lanjut.
03.
Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan yang buruk, seperti ventilasi udara yang minim, ruang yang padat, dan kebersihan yang kurang terjaga, dapat meningkatkan risiko penularan Tuberkulosis (TBC).
Bakteri Mycobacterium tuberculosis dapat bertahan di udara dalam ruangan tertutup, terutama jika sirkulasi udara tidak baik. Lingkungan dengan ventilasi yang buruk memungkinkan bakteri tetap melayang dan terhirup oleh orang lain, sehingga meningkatkan peluang penularan. Memastikan lingkungan yang sehat, dengan sirkulasi udara yang baik dan kebersihan yang terjaga, sangat penting untuk mengurangi risiko penyebaran TBC.
04.
Imunitas Lemah
Orang dengan sistem imun yang lemah memiliki risiko lebih tinggi untuk tertular Tuberkulosis (TBC). Sistem kekebalan yang melemah, akibat kondisi seperti HIV/AIDS, diabetes, atau malnutrisi, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi Mycobacterium tuberculosis.
Ketika sistem kekebalan tidak cukup kuat untuk melawan bakteri, infeksi TBC lebih mungkin berkembang menjadi penyakit aktif. Oleh karena itu, penting bagi individu dengan imunitas lemah untuk mengambil langkah pencegahan ekstra dan segera mendapatkan perawatan medis jika ada tanda-tanda TBC.